Strategi Efektif Pendidikan Karakter di Masa Pandemi

Tanggal : 27 Apr 2021

Ditulis oleh : ULFA NUR LATIFAH

Disukai oleh : 0 Orang

      Penyebaran virus Covid-19 sangat berdampak kepada segala aspek, termasuk ke dalam aspek pendidikan. Hal ini mengakibatkan kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara daring. Pada pembelajaran daring pendidikan karakter menjadi lebih sulit untuk dilakukan karena guru dan siswa tidak bertemu secara tatap muka. Untuk itu, diperlukan strategi yang tepat agar penanaman pendidikan karakter bisa terlaksana dengan baik. 
     Di Indonesia, pendidikan karakter merupakan persoalan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan adanya krisis moral pada generasi muda. Dimana kita sering melihat para generasi muda berperilaku tidak sesuai dengan norma-norma sosial. Dan kasus kejahatan di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Kejahatan-kejahatan tersebut tentu saja bisa diminimalisir dengan melakukan penguatan pendidikan karakter. Dengan demikian, diperlukan adanya upaya keras untuk menanamkan dan menguatkan pendidikan karakter kepada peserta didik. 
      Pendidikan karakter tidak hanya dilakukan di sekolah saja, tetapi keluarga dan juga lingkungan sangat berperan penting untuk menanamkan pendidikan karakter, terlebih pada saat pandemi seperti saat ini dimana para siswa lebih banyak berada di rumah. Mengingat betapa pentingnya pendidikan karakter bagi para siswa, maka sudah seharusnya pendidikan karakter diberikan mulai dari usia dini hingga dewasa.  
      Menurut KBBI pendidikan adalah suatu proses mengubah perilaku dan sikap seseorang atau kelompok untuk mematangkan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Sedangkan karakter adalah sikap, akhlak dan budi pekerti yang dimiliki oleh seseorang. Jadi, pendidikan karakter adalah upaya pengajaran sikap dan budi pekerti yang baik kepada seseorang. Seseorang dapat dikatakan berkarakter jika dapat berperilaku baik dan santun dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat. 
         Seperti yang dikatakan kemendikbud (2017). Terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari pancasila dan menjadi prioritas penguatan pendidikan karakter, yaitu: sikap religious, sikap nasionalis, sikap integritas, sikap mandiri, dan gotong royong.
       Sikap religious merupakan nilai karakter yang mewujudkan sikap tentang keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Perwujudan perilaku tersebut meliputi pelaksanaan ajaran agama sesuai keyakinan masing-masing, menghormati dan menghargai perbedaan agama, selalu menciptakan kerukunan hidup dan menciptakan rasa damai dengan agama yang berbeda.
        Sikap nasionalis. Wujud sikap nasionalis dapat dilihat melalui sikap mengapresiasi budaya bangsa lokal, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, berprestasi, cinta tanah air, taat hukum, dan menghormati keberagaman budaya.
        Sikap integritas. Wujud Karakter integritas terdiri dari sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial bermasyarakat, menghargai martabat manusia, serta menjaga kebenaran dalam tindakan dan perkataan.
       Sikap mandiri. Wujud siswa yang mandiri dapat dilihat dari etos kerja yang baik, tangguh, memiliki daya juang yang tinggi dan kreatif.
      Gotong royong. Perilaku yang mencerminkan perbuatan gotong royong antara lain, bekerja sama dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi, menciptakan komunikasi dan rasa saling bersahabat satu sama lain, menolong individu yang membutuhkan bantuan ataupun pertolongan. 
     Penguatan pendidikan karakter di tengah pandemi memerlukan strategi yang lebih efektif dan inovatif agar bisa terlaksana dengan baik. Beberapa strategi yang dapat dilakukan yaitu: pertama, melalui strategi pembelajaran. Guru bisa memberikan inovasi dalam kegiatan pembelajaran dengan menciptakan suasana belajar yang seru dan menarik. Selain itu, bisa juga dengan menggunakan media-media yang membantu membuat pelajaran semakin menarik agar siswa bisa aktif, tidak bosan dan bersemangat dalam belajar. Hal ini bisa menjadikan para siswa memiliki sikap untuk berpikir kritis serta mencari tahu materi lebih dalam terhadap persoalan yang terjadi. serta dapat memecahkan permasalahan dengan baik. Dengan demikian, sikap mandiri dan kecerdasan bisa tertanam dengan baik pada diri peserta didik.
      Strategi kedua, yaitu menguatkan kerjasama dan komunikasi antara guru dengan orang tua. Selama pandemi Covid-19 para siswa lebih banyak memiliki waktu bersama orang tuanya. Untuk itu, orang tua memiliki peran penting dalam membimbing dan mengajarkan pendidikan karakter kepada anaknya selama proses pembelajaran daring. Penguatan pendidikan karakter di masa pandemi Covid-19 akan berjalan baik apabila ada kerjasama yang kuat antara guru dan orang tua. 
     Kerjasama antara orang tua dan guru harus dioptimalkan untuk mewujudkan keberhasilan dalam pendidikan. Wujud keberhasilan dalam pendidikan salah satunya yaitu dengan penguatan karakter kepada peserta didik. Selain itu, komunikasi yang baik antara guru dan orang tua bisa memudahkan penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik. Dengan adanya kerjasama dan komunikasi, maka guru dapat memantau penguatan pendidikan karakter peserta didik melalui orang tuanya. Keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran diharapakan mampu menguatkan nilai-nilai karakter di masa pandemi.  

Koran : mata banua 

E-Paper:  https://drive.google.com/file/d/1lxv1I4fWw1ulXKC1Grnft0gwXKQKEiHM/view?usp=drivesdk




POST TERKAIT

POST TEBARU