Gangguan Mental Pada Masa Pandemi
Tanggal : 06 Oct 2020
Ditulis oleh : KHAFIFAH AULIA WULAYALIN
Disukai oleh : 20 Orang
Benarkah hanya daya tahan tubuh saja yang perlu dijaga?
Masa pandemi ini memang mengharuskan semua orang untuk terus berdiam diri di rumah dan menjalani protokol kesehatan dimanapun berada. Mungkin bagi orang normal hal ini masih bisa diterima dengan akal dan logika. Namun, orang normal pun bisa menderita gangguan mental seperti Anxiety Disorder bahkan depresi. Bagi orang-orang yang menderita penyakit mental kecemasan atau yang biasa disebut dengan Anxiety Disorder mungkin akan berdampak buruk bagi kesehatan psikologisnya. Belum lagi hebohnya berita publik dari berbagai macam media membuat seseorang lebih mudah terpancing emosinya. Pada era digital seperti ini media memang sangatlah berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari. Bahkan, tak heran jika berita dari media sosial kini menjadi hal yang wajib diikuti setiap harinya. Oleh karena itu, media mempunyai dampak baik dan buruknya tersendiri.
Anxiety itu sendiri merupakan suatu kecemasan dan setiap orang memiliki kecemasannya sendiri-sendiri. Di dalam mental illness ada gangguan mental kecemasan yang dinamakan Anxiety Disorder. Menurut seseorang yang menderita Anxiety Disorder bahwa penyakit mental tersebut memiliki gejala bagi tubuhnya seperti tremor, jantung berdegup kencang, keringat dingin, lemas. Mungkin juga untuk sebagian orang yang menderita Anxiety Disorder ini mengalami kepanikan yang luar biasa, seperti kepanikan menghadapi sesuatu yang ramai, kepanikan dalam menghadapi masalah, kepanikan menghadapi sesuatu yang baru.
Pada masa pandemi seperti ini banyak sekali orang yang menderita Anxiety Disorder bahkan depresi. Dimana seseorang selalu cemas akan keadaan yang tengah dihadapi pada masa pandemi ini. Selalu menerka-nerka tentang situasi dan kondisi yang dipaparkan oleh media tentang mewabahnya COVID-19. Seseorang dengan penderita Anxiety Disorder mengatakan bahwa kecemasan dapat dihilangkan dengan berpikir positif dan menghindari hal-hal yang menyebabkan dirinya cemas. Kemudian melakukan kesibukan dan mencari teman untuk berbagi cerita.
Pandemi ini memiliki dampak bagi kehidupan di segala sisi. Media yang menyebarkan berita-beritapun dapat memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan mental seseorang. Bahwa selain kesehatan tubuh, kesehatan mentalpun harus dijaga. Jadi, kita harus bisa memilah dan memilih berita dari media serta membatasi diri sendiri agar terhindar dari kecemasan.