Dampak Psikologis Menonton Reality Show "University War" bagi Kalangan Gen Z

Tanggal : 31 Jul 2024

Ditulis oleh : DWI ROHMAH STIYA

Disukai oleh : 0 Orang

Reality show "University War" telah menjadi fenomena di kalangan Gen Z, generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Acara ini menampilkan persaingan sengit antara mahasiswa dari berbagai universitas dalam berbagai tantangan intelektual, fisik, dan sosial di Korea. Meskipun menawarkan hiburan dan inspirasi, acara ini juga memiliki dampak psikologis yang signifikan terhadap penontonnya. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi dampak tersebut dari berbagai sudut pandang, mengajak pembaca untuk berpikir kritis tentang pengaruh media terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan generasi muda. "University War" sering kali menampilkan peserta dengan prestasi akademis dan ekstrakurikuler yang luar biasa. Penonton dari kalangan Gen Z, yang masih berada dalam tahap pengembangan identitas dan aspirasi, dapat merasa terdorong untuk mencapai prestasi serupa. Namun, ada sisi gelap dari motivasi ini. Tekanan untuk berprestasi yang diperkuat oleh acara tersebut dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan di kalangan penonton muda.

 

Gen Z dikenal sebagai generasi yang sangat peduli dengan pencapaian dan sering kali merasa tertekan untuk memenuhi standar tinggi yang mereka tetapkan sendiri atau yang ditetapkan oleh masyarakat. Menonton "University War" dapat memperburuk perasaan ini, terutama jika penonton membandingkan diri mereka dengan peserta acara dan merasa tidak cukup baik. Tekanan akademis yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, menyebabkan kelelahan emosional dan burnout. Reality show seperti ini sering kali menyoroti karakteristik positif peserta, seperti kecerdasan, keterampilan sosial, dan keberanian. Bagi beberapa penonton Gen Z, ini dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk mengembangkan diri. Namun, bagi yang lain, terutama mereka yang memiliki harga diri rendah, acara ini dapat memperburuk perasaan tidak berharga atau kurang kompeten.

 

Penelitian menunjukkan bahwa paparan media yang berlebihan dapat mempengaruhi konsep diri seseorang. Jika penonton terus-menerus melihat individu yang tampak sempurna di layar, mereka mungkin mulai merasa bahwa mereka tidak pernah bisa mencapai standar tersebut. Hal ini dapat menyebabkan penurunan harga diri dan perasaan tidak berdaya, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesejahteraan mental secara keseluruhan. "University War" juga memainkan peran penting dalam pembentukan identitas sosial di kalangan Gen Z. Dengan menampilkan persaingan antara universitas, acara ini dapat memperkuat rasa bangga dan loyalitas terhadap institusi pendidikan tertentu. Hal ini dapat meningkatkan solidaritas di antara mahasiswa dan alumni, serta membangun jaringan sosial yang kuat. Namun, ada juga dampak negatif dari aspek ini. Penekanan pada kompetisi dapat menciptakan lingkungan yang eksklusif dan tidak inklusif. Gen Z yang menonton acara ini mungkin mengembangkan sikap kompetitif yang berlebihan, yang dapat merusak hubungan sosial dan menciptakan ketegangan di antara teman sebaya. Penting untuk diingat bahwa kolaborasi dan kerjasama juga merupakan nilai yang harus dikembangkan, bukan hanya kompetisi. Acara seperti "University War" dapat mempengaruhi pandangan Gen Z tentang keseimbangan antara kehidupan akademis dan pribadi. Dalam upaya untuk meniru kesuksesan peserta acara, penonton mungkin mengabaikan aspek penting lain dari kehidupan mereka, seperti kesehatan fisik, hubungan sosial, dan waktu untuk relaksasi.

 

Gen Z sudah dikenal sebagai generasi yang sangat terhubung dengan teknologi dan sering kali sulit memisahkan waktu untuk bekerja dan beristirahat. Menonton reality show yang menekankan pada pencapaian terus-menerus dapat memperburuk kecenderungan ini, membuat mereka merasa bahwa mereka harus selalu produktif dan tidak boleh berhenti sejenak untuk diri sendiri. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental jangka panjang, seperti stres kronis dan gangguan kecemasan. Salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif dari menonton "University War" adalah dengan meningkatkan literasi media di kalangan Gen Z. Penting bagi penonton muda untuk memahami bahwa reality show sering kali tidak sepenuhnya mencerminkan kenyataan. Banyak segmen yang diedit untuk meningkatkan drama dan hiburan, yang bisa memberikan gambaran yang tidak akurat tentang kehidupan nyata. Mengajarkan Gen Z untuk menyaring pesan media secara kritis dapat membantu mereka mengembangkan pandangan yang lebih seimbang tentang apa yang mereka lihat di televisi. Mereka perlu memahami bahwa setiap individu memiliki jalur kesuksesan yang unik dan bahwa kegagalan juga merupakan bagian penting dari proses belajar dan berkembang.

 

"University War" memiliki dampak psikologis yang kompleks bagi kalangan Gen Z. Sementara acara ini dapat menginspirasi dan memotivasi, ia juga dapat meningkatkan tekanan akademis, merusak harga diri, mempengaruhi keseimbangan hidup, dan memperkuat sikap kompetitif yang berlebihan. Untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan dampak negatif, penting bagi penonton untuk menyaring pesan media secara kritis dan mengembangkan pendekatan yang sehat terhadap pencapaian dan kesejahteraan. Dengan demikian, Gen Z dapat menikmati hiburan yang ditawarkan oleh "University War" tanpa mengorbankan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

 

 




POST TERKAIT

POST TEBARU