Kualitas Tulisan Berbanding Lurus Dengan Jumlah Bacaan?
Tanggal : 25 Jun 2024
Ditulis oleh : SEPTY NUR FADHILAH
Disukai oleh : 0 Orang

Membaca tentunya akan menjadi aktifitas yang sangat membosankan apabila buku yang kita baca bukanlah buku yang kita sukai atau butuhkan. Sesungguhanya prinsip dari membaca itu sendiri adalah untuk bisa mendapatkan informasi dan juga ilmu secara lengkap. Tentu kita akan merasa kesulitan dan berat jika harus mengakses informasi yang sama sekali tidak kita butuhkan. Kita tidak akan bisa merasakan manfaat dari buku yang kita baca sebelum kita bisa mencitai bacaan tersebut. Oleh karena itu, hal yang bisa kita lakukan agar menumbuhkan minat baca yakni memulai dengan membaca buku-buku yang kita sukai dan butuhkan. Jika kita sudah minat, maka membaca itu akan lebih menyenangkan. Jika membaca itu menyenangkan, maka membaca tidak akan menjadi beban dan sulit. Temukanlah buku yang kita sukai, semakin banyak genre buku yang kita sukai akan bertambah pula kosa kata baru yang kita dapat.
Membahas masalah kosa kata dalam bacaan akan mengingatkan kita pada manfaat membaca yang berhubungan dengan dunia tulis menulis. Membaca sudah menjadi solusi paling umum bagi para penulis untuk bisa terus menerus meningkatkan skill mereka. “Membaca akan sangat membantu meningkatkan kualitas tulisan” mungkin sebagian orang akan bosan mendengar kalimat tersebut, namun nyatanya memang seperti itu. Semakin kita banyak membaca dan latihan maka skill menulis kita juga dapat meningkat.
Dalam membaca ada dua poin penting yang akan kita dapat yang pertama yaitu, isi dimana berkaitan dengan pesan serta informasi yang ada dalam buku. Kedua yakni kata-kata, kata-kata yang dimaksud adalah susunan kata dan gaya tulisan dalam bacaan tersebut. Ketika kita telah terbiasa membaca saat kita menulis pasti kosakata yang kita gunakan akan semakin beragam, karena kosa kata yang kita peroleh dari buku yang kita baca akan muncul dan mengalir saat menulis. Sehingga diksi-diksi yang kita gunakan akan semakin kaya, pilihan kata juga beragam, dan membuat tulisan kita semakin berkembang.
“Kemampuan menulis berbanding lurus dengan jumlah bacaan penulis” mengapa demikian? Karena isi tulisan, sudut pandang, kajian dan kedalaman tulisan akan terus meningkat seiring dengan semakin banyak informasi yang kita dapat dari membaca. Mungkin terlintas kita akan berfikir, bukankah informasi saat ini bisa kita dapatkan dari mana saja dan tidak harus dari buku. Memang benar semua informasi saat ini bisa kita akses dari mana saja, namun terkadang informasi yang kita peroleh secara lebih mudah hanya menghadirkan kulitnya saja. Jika kita ingin mempelajari suatu bidang tertentu yang lebih mendalam dan lengkap maka jawabannya ada pada informasi yang kita peroleh melalui buku. Itulah mengapa kita juga sering mendengar bahwa buku menjadi sumber primer sebagai sumber-sumber rujukan. Terkesan akan sulit jika kita harus membaca terus menerus, terlebih bagi kita yang belum memiliki habit membaca. Namun bukankah terkadang semakin sulit maka akan semakin baik. Semakin kita memiliki fondasi yang kuat, maka kita akan semakin memahami apa yang kita kerjakan secara keseluruhan.
Pada dasarnya manfaat dari membaca bukan hanya untuk para penulis melainkan lebih luas. Contonya bagi para pembisnis, semakin banyak membaca maka bisnis yang kita jalankan dapat berjalan lebih baik karena kita mendapatkan banyak informasi dari buku yang kita baca. Terlebih lagi sekarang banyak sekali buku yang membahas terkait tips-tips serta giat yang dilakukan para pembisnis terkenal dunia. Kita sering sekali mendengar julukan penulis yang baik adalah pembaca buku yang setia. Sebab membaca akan menghadirkan sudut padang yang berbeda serta kaya akan bahasa, sementara dengan kita aplikasikan pada menulis akan melenturkan dan melatih otot-otot kepenulisan kita. Sehingga melalui membaca akan meningkatkan kompetensi kita dalam menulis.