Melihat Perkembangan Anak Melalui Lingkungan Sosialnya

Tanggal : 08 Jul 2024

Ditulis oleh : NURMA AZIZAH

Disukai oleh : 0 Orang

Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi, masa kanak – kanak, masa remaja, sampai masa dewasa. Perkembangan dapat diartikan juga sebagai suatu proses perubahan dalam diri individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Perkembangan sosiali individu ditandai dengan pencapaian kematangan dalam berinterak sisosialnya, bagaimana ia mampu bergaul, beradaptasi dengan lingkungannya dan menyesuaikan diri terhadap norma – norma kelompok. Perkembangan sosial berarti perubahan perilaku untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial. Perkembangan sosial peserta didik dipahami sebagai sebuah kemampuan peserta didik dalam menyesuaikan diri terhadap norma-norma dan tradisi yang berlaku pada kelompok atau masyarakat, kemampuan untuk saling berkomunikasi dan kemampuan untuk bekerja sama.

Pendidikan berdasar undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Sedangkan dalam pemahaman psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Perilaku yang dimaksud adalah, perilaku motorik yaitu perilaku dalam bentuk gerakan. Perilaku kognitif ialah perilaku dalam bentuk bagaimana individu mengenal alam disekitarnya. Perilaku konatif ialah perilaku yang berupa dorongan dari dalam individu. Perilaku afektif ialah perilaku dalam bentuk perasaan atau emosi. Dari pengertian di atas terlihat bahwa adanya kaitan yang sangat kuat antara pendidikan dengan psikologi. Maka dari itu, elemen-elemen diatas sangat penting untuk dipelajari, dipahami, dan ditelaah oleh mahasiswa pendidikan dan keguruan. Karena pendidikan merupakan kegiatan yang melibatkan individu yang berperilaku yang ikut terlibat dalam pendidikan.

Pengembangan karakter anak tidak sekejap muncul begitu saja. Karakter perlu dibentuk dan dikembangkan sejak anak usia dini. Pada masa ini terjadi kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral. Selain itu, pada masa keemasan, dalam diri anak dapat dibentuk atau dikembangkan karakter kepribadiannya, aktivitas bermainnya dan sebagainya. mencatat bahwa kegagalan penanaman karakter pada masa ini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasa kelak. Keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan 80% oleh kecerdasan emosi (EQ) dan 20% oleh kecerdasan intelektual lainnya (IQ). Orang yang mempunyai kecerdasan emosi tinggi adalah orang yang berkarakter baik. Bila karakter anak dibentuk dengan baik, kelak ia akan memiliki kepribadian yang baik di masa depannya. Demikian pula, jika karakter kepribadian anak tidak dibentuk dengan baik, kelak ia pun dapat memiliki kepribadian yang tidak baik pula. Mempelajari perkembangan kognitif anak merupakan hal yang penting dalam dunia pendidikan terutama dalam pembelajaran. Semakin memahami perkembangan anak, maka semakin tepat dalam menangani dan mengajari siswa. Pengajaran yang diberikan kepada siswa harus berdasarkan tingkat yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu menegangkan, atau tidak terlalu mudah dan menjemukan.

 

Pendidikan disekolah dasar memiliki tujuan besar yang berguna bagi negara dan peserta didik itu sendiri. Pendidikan disekolah dasar bertujuan sebagai landasan utama dalam membangun pengetahuan, kecerdasan serta kepribadian agar peserta didik dapat hidup mandiri dan dapat melanjutkan pendidikanya pada level yang lebih tinggi sehinga diharapkan terbentuklah peserta didik yang memiliki budi perkerti yang baik. Pendidikan disekolah dasar juga memiliki tujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang akan digunakan oleh peserta didik dalam proses kehidupan sehari-hari. Pada proses pengetahuan, peserta didik pada sekolah dasar akan dibekali dengan pengetahuan-pengahuan yang berhubungan dengan informasi yang bisa digunakan oleh peserta didik dalam memecahkan suatu masalahnya.




POST TERKAIT

POST TEBARU