Perubahan Kurikulum Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Kimia Terhadap Perkembangan Peserta Didik

Tanggal : 10 Jun 2024

Ditulis oleh : NOER FITRI DEWI MUHSINI

Disukai oleh : 1 Orang

Dalam beberapa tahun terakhir, sektor pendidikan telah menyaksikan perubahan signifikan menuju pendekatan pengajaran dan pembelajaran yang lebih inovatif dan berpusat pada siswa. Salah satu inisiatif tersebut adalah Kurikulum Merdeka Belajar, yang bertujuan untuk merevolusi cara pengajaran mata pelajaran seperti mata pelajaran kimia di sekolah. Perubahan kurikulum ini memiliki kekuatan yang signifikan terhadap cara peserta didik belajar dan mengembangkan kompetensi kimia. Kurikulum Merdeka Belajar memungkinkan siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran, serta memberikan mereka kebebasan untuk menentukan pembelajaran. Dengan demikian, perubahan kurikulum ini dapat meningkatkan motivasi, keterampilan, dan kemampuan peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan kimia yang lebih dalam dan lebih luas.

Penerapan kurikulum baru Merdeka Belajar telah membawa transformasi dalam pendidikan kimia dengan memperkenalkan metode pengajaran baru. Salah satu aspek kuncinya adalah peralihan ke pendekatan pembelajaran berbasis inkuiri, dimana siswa didorong untuk mengeksplorasi konsep melalui pertanyaan dan eksperimen. Pendekatan langsung ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran kimia tetapi juga menumbuhkan rasa ingin tahu dan keterampilan berpikir kritis mereka. Selain itu, dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran kimia dengan beberapa cara. Pertama, kurikulum ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk menentukan pembelajaran, sehingga mereka dapat berpikir kreatif dan berinovasi dalam menerapkan konsep kimia dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, kurikulum ini memungkinkan guru untuk berinovasi dalam merancang kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif dan praktis, seperti mengintegrasikan studi kasus, proyek kolaboratif, dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari yang mampu membantu siswa memahami betapa pentingnya kimia dalam kehidupan sehari-hari.

Maka dari itu, dalam Kurikulum Merdeka Belajar, peran guru dalam pembelajaran kimia disini sangat penting bagi perkembangan siswa. Guru kimia berfungsi sebagai fasilitator yang dapat membantu siswa dalam suatu pengembangan keterampilan proses sains, seperti mencermati, menganalisis, dan mendeskripsikan fenomena sehari-hari sesuai dengan cara kerja ilmiah. Guru juga harus memiliki kemampuan untuk memberikan nasihat dan bimbingan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa, serta memahami profil pelajar pancasila kurikulum merdeka untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan karakter ilmiah dan Proil Pelajar Pancasila. Selain itu, guru kimia harus memiliki kesiapan yang matang dalam menghadapi Kurikulum Merdeka, termasuk memiliki kemampuan untuk memilih berbagai perangkat terbuka, memahami konsep, karakteristik, serta komponen Kurikulum yang akan diterapkan di sekolah, serta cara penilaian yang akan digunakan dalam pembelajaran. Dengan demikian, guru kimia dapat membantu siswa dalam memperoleh kemampuan berpikir kritis, beradaptasi, berinovasi, dan berkomunikasi, serta meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

Guru kimia dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda dalam pembelajaran kimia dengan beberapa cara:

  1. Mengamati Perilaku Siswa : Guru kimia dapat mengamati perilaku siswa di kelas, seperti bagaimana mereka berinteraksi dengan materi kimia, bagaimana mereka memahami konsep kimia, dan bagaimana mereka menyelesaikan masalah kimia. Hal ini dapat membantu guru kimia dalam menentukan kebutuhan belajar siswa yang berbeda dan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
  2. Wawancara dengan Siswa : Guru kimia dapat melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebutuhan belajar mereka. Wawancara dapat membantu guru kimia dalam menentukan kebutuhan belajar siswa yang berbeda dan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
  3. Survei : Guru kimia dapat melakukan survei terhadap siswa untuk mengetahui kebutuhan belajar mereka. Survei dapat membantu guru kimia dalam menentukan kebutuhan belajar siswa yang berbeda dan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
  4. Membicarakan Kegiatan Pembelajaran yang Interaktif : Guru kimia dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif dan praktis, seperti kegiatan praktikum, diskusi, dan proyek, untuk meningkatkan partisipasi dan motivasi siswa dalam belajar kimia. Hal ini dapat membantu guru kimia dalam menentukan kebutuhan belajar siswa yang berbeda dan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
  5. Menggunakan Teknologi untuk Mendukung Pembelajaran : Guru kimia dapat menggunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran, seperti video, gambar, dan simulasi, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan motivasi siswa. Hal ini dapat membantu guru kimia dalam menentukan kebutuhan belajar siswa yang berbeda dan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
  6. Berbicara Keterampilan Berpikir Kritis : Guru kimia dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis pada siswa dengan cara memberikan tugas yang memerlukan analisis dan sintesis, serta mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban yang lebih dalam. Hal ini dapat membantu guru kimia dalam menentukan kebutuhan belajar siswa yang berbeda dan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
  7. Berbicara Keterampilan Berkomunikasi : Guru kimia dapat mengembangkan keterampilan berkomunikasi pada siswa dengan cara memberikan tugas yang memerlukan presentasi dan diskusi, serta mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban yang lebih jelas dan terstruktur. Hal ini dapat membantu guru kimia dalam menentukan kebutuhan belajar siswa yang berbeda dan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
  8. Mengidentifikasi Gaya Belajar : Guru kimia dapat mengidentifikasi gaya belajar siswa yang berbeda, seperti visual, auditori, atau kinestetik, dan mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar tersebut. Hal ini dapat membantu guru kimia dalam menentukan kebutuhan belajar siswa yang berbeda dan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
  9. Mempelajari Kemampuan Beradaptasi : Guru kimia dapat mengembangkan kemampuan beradaptasi pada siswa dengan cara memberikan tugas yang memerlukan berbagai kemampuan, seperti analisis, sintesis, dan evaluasi. Hal ini dapat membantu guru kimia dalam menentukan kebutuhan belajar siswa yang berbeda dan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
  10. Membiasakan Kemampuan Berinovasi : Guru kimia dapat mengembangkan kemampuan berinovasi pada siswa dengan cara memberikan tugas yang memerlukan berbagai kemampuan, seperti analisis, sintesis, dan evaluasi. Hal ini dapat membantu guru kimia dalam menentukan kebutuhan belajar siswa yang berbeda dan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.

Dengan demikian, guru kimia dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda dalam pembelajaran kimia dan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

Kurikulum Merdeka Belajar juga bisa membantu para siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan beradaptasi agar dapat  dihasilkan berbagai macam teknologi terapan yang bisa menyelesaikan persoalan di lingkungan sekitar. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan kimia dalam solusi masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu, kurikulum ini juga mampu membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara jelas dan terstruktur, serta memiliki pemikiran yang terbuka agar bisa memperoleh pemahaman orang lain dalam berdiskusi. Hal ini bisa membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan unutuk bekerja sama dan berpikir kritis dalam tim.

Aspek penting dalam menilai dampak perubahan kurikulum Merdeka Belajar terhadap pembelajaran Kimia adalah evaluasi kinerja siswa. Evaluasi ini tidak hanya melibatkan penilaian retensi pengetahuan dan penerapannya tetapi juga menganalisis nilai tes dan metrik kinerja untuk mengukur pemahaman siswa terhadap mata pelajaran. Selain itu, keterampilan evaluasi berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah sangat penting dalam menentukan efektivitas kurikulum baru. Dengan menganalisis cara siswa mendekati dan memecahkan masalah terkait kimia, pendidik dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan menyesuaikan strategi pengajaran mereka untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Kurikulum Merdeka Belajar memberikan banyak peluang untuk meningkatkan pendidikan Kimia, namun juga menimbulkan tantangan dalam penerapannya. Salah satu tantangan yang signifikan adalah memberikan pelatihan guru yang memadai dan pengembangan profesional untuk membekali pendidik dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan agar dapat menerapkan metode pengajaran baru secara efektif. Selain itu, memastikan penyediaan sumber daya dan dukungan bagi para pendidik sangat penting dalam membantu mereka beradaptasi terhadap perubahan yang disebabkan oleh kurikulum baru. Mengatasi penolakan terhadap perubahan di kalangan guru dan administrator sekolah dan menumbuhkan budaya perbaikan berkelanjutan sangat penting dalam mengatasi hambatan dalam keberhasilan penerapan perubahan kurikulum. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung yang mendorong inovasi dan kolaborasi, sekolah dapat memaksimalkan manfaat kurikulum baru dan meningkatkan hasil pembelajaran Kimia bagi siswa.




POST TERKAIT

POST TEBARU