Membangunkan Laboratorium IPA MTs Negeri 1 Yogyakarta dari Hibernasi Panjang

Tanggal : 12 Sep 2022

Ditulis oleh : CHYNDI NADHEA PUSPARENI

Disukai oleh : 0 Orang

MTs Negeri 1 Yogyakarta adalah satu-satunya MTs yang ada di pusat kota Yogyakarta. Oleh karenanya, sekolah menengah ini memiliki persaingan yang cukup ketat dalam penerimaan siswa barunya. Namun pada hampir dua tahun terakhir, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara online dikarenakan pandemi Covid. Hal itu menyebabkan terhentinya kegiatan-kegiatan yang seharusnya berada di sekolah, salah satunya adalah kegiatan praktikum ataupun pengamatan. Namun setelah pandemi berakhir, laboratorium IPA MTs Negeri 1 Yogyakarta kembali dibuka.

Pada Juli hingga Agustus lalu, saya bersama 10 mahasiswa pendidikan kimia UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan magang di laboratorium IPA MTs Negeri 1 Yogyakarta. Pada hari pertama, laboratorium IPA terlihat sedikit berantakan dengan debu efek pandemi. Namun pada tahun pelajaran ini, praktikum siswa kembali dilakukan di laboratorium. Oleh karenanya, dilakukan penataan alat dan bahan laboratorium sebelum dilaksanakannya praktikum. Pihak sekolah selalu memastikan kesiapan kondisi laboratorium IPA sebelum digunakan.

Membahas seputar alat dan bahan laboratorium, MTs Negeri 1 Yogyakarta mempunyai ketersediaan alat dan bahan yang sangat baik. Sebagai sekolah menengah pertama, alat dan bahan yang tersedia di laboratorium IPA bisa dikatakan sangat lengkap. Mulai dari alat sederhana yang biasa digunakan untuk praktikum seperti pipet, gelas kimia, dan semacamnya, hingga mikroskop dan neraca tersedia dengan kondisi yang baik. Bahan kimia untuk keperluan praktikum yang tersedia juga dapat dikatakan sangat lengkap dan terawat. Terdapat almari penyimpanan yang layak dan aman untuk menyimpan alat dan bahan laboratorium.

Tidak hanya sampai disana, kegiatan praktikum siswa juga berlangsung menyenangkan. Pada praktikum pengenalan alat laboratorium kelas 7, para siswa terlibat aktif dan terlihat bersemangat dalam mengikuti kegiatan praktikum. Hal tersebut juga berlaku ketika matrikulasi praktikum siswa kelas 9, yang mana pada 2 tahun terakhir mereka belum merasakan praktikum secara offline selama di sekolah. Kegiatan di laboratorium berlangsung kondusif dan ‘hidup’, lalu setelah pembelajaran selesai siswa juga membersihkan alat dengan tertib.

 




POST TERKAIT

POST TEBARU