Melangkah Kedunia Pendidikan dan Mengobservasi Kegiatan Belajar Mengajar di SD Negeri 2 Gombong
Tanggal : 05 Jun 2024
Ditulis oleh : RANI WULANDARI
Disukai oleh : 0 Orang

Dunia Pendidikan merupakan panggung yang penting bagi seorang guru. Guru memiliki peran yang sangat berarti dalam membentuk masa depan generasi muda dan mendorong pertumbuhan mereka. Ada 8 hal yang perlu dipersiapakan untuk bisa mengobservasi dan terjun kedunia pendidikan terutama menjadi seorang pengajar diantaranya yaitu sebagai berikut.
Pertama pendidikan dan kualifikasi yang sesuai dengan tempat kita mengajar, kedua penelitian dan persiapan materi untuk dapat merencanakan pembelajaran yang tersetruktur, ketiga keterampilan komunikasi yang efektif sehingga mampu menjelaskan konsep dengan jelas dan mudah dipahami. Keempat pengelolaan kelas untuk dapat menjaga kedisiplinan dan menciptakaan lingkungan belajar yang kondusif, kelima kreativitas dalam pengajaran salah satunya dengan menggunakan metode pengajaran yang dapat menarik perhatian siswa dan juga mudah dipahami,
Keenam pemahaman terhadap setiap siswa yang dimana setiap siswa pasti memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda-beda, ketujuh berinteraksi dengan orang tua agar dapat menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua siswa untuk memantau perkembangan setiap siswa dan yang kedelapan kesabaran dan dedikasi yang mana dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan kesabaran dan dedikasi yang tinggi karna pengaruh dari guru akan membuntuk masa depan siswa.
Pada tanggal 17 Juli 2023 - 17 Agustus 2023, telah dilakukan observasi kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 2 Gombong sebagai bagian dari kegiatan magang. Observasi ini bertujuan untuk menggambarkan serta mengetahui bagaimana kegiatan pembelajaran di sekolah ini dilakukan, selain itu juga bertujuan untuk melihat upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dan menjaga lingkungan sekitar sekolah.
Observasi dilakukan selama 1 bulan pada kelas 1-6. Ada beberapa hal yang telah di amati selama satu bulan diantaranya yaitu, mengamati aktivitas guru dan siswa, materi pembelajaran yang disampaikan, interaksi antara guru dan siswa, interaksi anatara sesama guru-guru serta pemanfaatan teknologi sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran, hasil observasi diantaranya sebagai berikut.
Pertama interaksi positif, terlihat bahwa guru memiliki interaksi yang positif dan inklusif dengan siswa ataupun sesama guru. Mereka menggunakan beragam pendekatan untuk memastikan setiap siswa terlibat dalam pembelajaran. Selain itu para guru disini tidak hanya berperan sebagai guru saja melainkan sekaligus menjadi sahabat untuk semua siswa, mengingat bahwa sekarang bukan zaman nya lagi guru mengajar dengan penuh tekanan kepada para siswa.
Guru yang baik adalah guru yang tidak hanya memposisikan dirinya sebagai seorang pengajar akan tetapi juga sebagai sahabat untuk siswanya. Sahabat yang bisa dibilang selalu ada di saat siswanya selalu membutuhkannya. Masing-masing siswa pasti memiliki kepribadian yang berbeda serta beragam masalah yang berbeda juga. Dari sinilah guru mulai menjalankan perannya sebagai sahabat siswa, dimana guru dapat memahami kepribadian siswanya yang berbeda-beda dan mendengar serta memberi solusi atas masalah yang di hadapi siswanya. Bukanlah hal yang mudah untuk kita dalam memahami setiap kepribadian dan masalah yang di hadapi siswa, akan tetapi dengan cara seperti itulah yang membuat hubungan batin antara guru dan siswa lebih terikat.
Setiap siswa sangat mengharapkan gurunya dapat menghargai segala usaha yang mereka lakukan selama proses belajar mengajar di sekolah. Mereka butuh perhatian,dorongan semangat, dan rasa kasih sayang dari gurunya. Maka dari itu siswa membutuhkan guru yang tidak hanya sekedar mengajar akan tetapi juga bisa menjadi sahabat yang selalu ada ketika mereka butuhkan. Berdasarkan hal tersebut maka di sekolah ini sudah mulai terjalin hubungan yang sangat dekat antara siswa dan gurunya, meskipun begitu tetapi tidak menghilangkan sedikitpun rasa hormat mereka selaku siswa kepada seorang guru.
Kedua materi pembelajaran dan cara mengajar, materi yang disampaikan sesuai dengan kurikulum dan mengintegrasikan nilai-nilai konservasi lingkungan. Contohnya, pada pelajaran IPA, guru membahas pentingnya menjaga kelestarian alam. Selain itu mengingat setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda, sehingga para guru disini sudah berupaya untuk menyesuaikan metode penyampaian materi sesuai dengan kebutuhan dan minat masing-masing anak, maka, terdapat 7 metode pembelajaran yang sudah diterapkan disekolah diantaranya sebagai berikut.
Metode pertama yaiutu penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahaman anak-anak agar mereka dapat mengerti dengan mudah. Metode kedua menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari, artinya menyambungkan materi pembelajaran dengan contoh-contoh dari kehidupan sehari-hari agar mudah dipahami oleh anak-anak. Metode ketiga kreativitas, mencoba pendekatan kreatif seperti menyanyikan lagu pendek terkait materi, atau membuat projek sederhana yang melibatkan konsep pembelajaran.
Metode keempat aktivitas interaktif, menggunakan permainan atau aktivitas yang melibatkan anak-anak secara aktif, seperti permainan papan atau permainan peran. Metode kelima variasi aktivitas, menggunakan berbagai macam jenis aktivitas agar anak-anak tidak merasa bosan dan tetap antusias dalam belajar, seperti misalnya belajar kelompok dan belajar diluar kelas. Metode keenam repetisi, mengulangi materi secara berkala untuk memperkuat pemahaman anak-anak. Metode yang ketujuh beri pujian dan dorongan, berikan pujian saat anak-anak berhasil memahami dan menjawab pertanyaan dengan benar dan dorong mereka untuk terus belajar.
Ketiga penggunaan teknologi, dalam proses belajar mengajar guru sudah mulai menggunakan teknologi seperti proyektor untuk menampilkan materi pembelajaran, menggambarkan bagaimana teknologi digunakan untuk mengurangi penggunaan kertas dalam proses pembelajaran. Akan tetapi penggunaan proyektor masih terbatas, proyektor hanya tersedia untuk satu kelas yaitu kelas 6, hal ini mengingat bahwa kelas 6 yang nanti nya akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi maka dari itu mereka harus lebih dikenalkan terlebih dahulu pada teknologi untuk menunjang pembelajaran.
Keempat pengurangan sampah, terlihat bahwa adanya program pengurangan sampah di sekolah ini, termasuk penggunaan botol minum reusable dan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. Salah satu program yang dilakulan di sekolah ini yaitu "JAWADAH" yang artinya jajan membawa wadah, Setiap siswa diawajibkan untuk membawa mangkuk dan gelas plastik dari rumah nya masing-masing untuk disimpan di sekolah dan digunakan saat mereka akan jajan, yang mana tujuannya adalah untuk mengurangi banyak nya sampah di lingkungan sekolah.
Observasi ini menggambarkan komitmen di sekolah SD Negeri 2 Gombong dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang telah mengedepankan nilai-nilai konservasi lingkungan. Melalui interaksi positif, penggunaan teknologi, pemanfaatan sumber daya lokal dan pengurangan sampah. Sekolah ini sudah berusaha untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan baik, menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.